ANALISIS KESALAHAN BAHASA TATARAN SINTAKSIS
PADA KORAN RIAU POS SELASA 12 AGUSTUS 2014
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)
Sintaksis bahasa Indonesia sebenarnya telah banyak dibicarakan
orang, baik dari satu buku tata bahasa, maupun dalam satu buku tersendiri.
Pembicaraan atau pembahasan mengenai sintaksis itu pada umumnya dilakukan
secara anlisis. Maksudnya, satuan bahasa dari yang terbesar, yaitu wacana
sampai yang terkecil, yaitu kata, dibicarakan strukturnya, kategorinya, jenisnya,
dan maknanya. Suatu cara yang memang harus dilakukan untuk mengenal
satuan-satuan sintaksis : wacana, kalimat, klausa, frase dan kata.
Pada Koran Riau pos tanggal 12 Agustus 2014, saya menemukan
beberapa kesalahan dalam bahasa tulisnya, yang akan dijelaskan di bawah ini :
1.
Adanya Pengaruh
Bahasa Daerah
A.
Judul berita
dicekik 7 korban dimutilasi halaman 1.
Bentuk tidak baku
a.
Jika sebelumnya
hanya ada enam korban dengan tiga bocah dan tiga pria dewasa, kini
bertambah menjadi tujuh orang, yaitu FD (5).
Bentuk baku
a.
Jika sebelumnya
hanya ada enam korban tiga anak dan tiga pria dewasa, kini bertambah
menjadi tujuh orang, yaitu FD (5).
A.
Judul berita
“Hukuman kumulatif menanti Atut” halaman 2.
Bentuk tidak
baku
a.
Saat sidang
saksi Susi juga sudah menyatakan permintaan maaf karena telah mencatat nama Bu
Atut,”kilahnya.”
Bentuk baku
a.
Saat sidang
saksi Susi juga sudah menyatakan permintaan maaf karena telah mencatat nama Bu
Atut, “ujarnya.”
A.
Judul berita
“Akil Mochtar Cekcok dengan Bupati Bogor”halaman 2.
Bentuk tidak
baku
a.
Mantan ketua
mahkamah konstitusi (MK) yang kini meringkuk di tahanan KPK itu diganjar
hukuman tak boleh dibesuk keluarga selama sebulan karena ngamuk
di dalam tahanan.
b.
Dia terlibat cekcok
dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin karena persoalan besuk keluarga.
c.
Ketika itu Akil
naik pitam karena iri melihat Rachmat Yasin yang bisa dijenguk banyak
orang.
d.
Pria asal
Putussibau itu teriak-teriak dan sempat menggebrak meja.
Bentuk baku
a.
Mantan ketua
mahkamah konstitusi (MK) yang kini meringkuk di tahanan KPK itu diganjar
hukuman tidak boleh dibesuk keluarga delama sebulan karena marah-marah
di dalam tahanan.
b.
Dia terlibat
adu mulut dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin karena persoalan besuk keluarga.
c.
Ketika itu Akil
emosi karena iri melihat Rachmat Yasin yang bisa dijenguk banyak orang.
d.
Pria asal
Putussibau itu teriak-teriak dan sempat menghentak meja.
A.
Judul berita
“KPU hadirkan 26 saksi disidang MK, halaman 2.
Bentuk tidak
baku
a.
Jangan
mutar-mutar dong.
b.
Jangan cari
masalah lain, kata Buyung saat rehat sidang.
c.
Dilain pihak
kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail, menuturkan ancaman
tersebut tak ada.
Bentuk baku
a.
Jangan
mutar-mutar lah.
b.
Jangan cari
masalah lain, kata Buyung saat istirahat sidang.
c.
Dilain pihak
kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail, menuturkan ancaman
tersebut tidak ada.
A.
Judul berita
“Anggito dicecar KPK soal penyelenggaraan haji” halaman 2.
Bentuk tidak
baku
a.
Tapi maaf yah
saya nggak bisa kasih keterangan apa-apa, semua sudah saya sampaikan ke
penyidik.
b.
“Oh nggak,
nggak ada hubungannya”, dengan tegasnya
Bentuk baku
a.
Tapi maaf ya
saya tidak bisa kasih keterangan apa-apa, semua sudah saya sampaikan ke
penyidik.
b.
“Oh tidak,
tidak ada hubungannya”, dengan tegasnya.
1.
Susunan Kata
Yang Tidak Tepat
A.
Judul berita
“Taufik membantah ancaman penculikan”, halaman 11, 34dan halaman 22.
Bentuk tidak
baku
a.
Laporan yang
dilayangkan ke krops Bhayangkara pada dini hari tersebut terkait adanya
ancaman penculikan dari Taufiq terhadap ketua KPU.
b.
Dinas
kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru diberi waktu sepekan oleh
kalangan DPRD untuk menyelesaikan persoalan padamnya ratusan lampu penerangan
jalan umum (LPJU) di kota Bertuah.
Bentuk baku
a.
Laporan yang
dilayangkan ke krops Bhayangkara pada hari ini tersebut terkait adanya ancaman
penculikan dari Taufiq terhadap ketua KPU.
b.
Dinas
kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru diberi waktu seminggu oleh
kalangan DPRD untuk menyelesaikan persoalan padamnya ratusan lampu penerangan
jalan umum (LPJU) di kota Bertuah.
1.
Penggunaan
Istilah Asing
A.
Judul
berita,”Agar Start Menjadi Berbeda”, halaman 11.
Bentuk tidak
baku
a.
Belum pernah
ada satupun tim yang menjadi juara dalam dua musim secara beruntun alias back
to back.
b.
Dan kemenangan
dalam pertandingan ini akan membuat start kami di musim ini menjadi
berbeda.
c.
Jadi kami
mengadakan halalbihalal ini supaya ibu-ibu yang belum hadir pada acara open
house yang lalu.
d.
Pada halaman
33, Penagihan PBB Door to Door.
Bentuk baku
a.
Dan kemenangan
dalam pertandingan ini akan membuat permulaan kami di musim ini menjadi
berbeda.
b.
Jadi kami
mengadakan halalbihalal ini supaya ibu-ibu yang belum hadir pada acara rumah
terbuka yang lalu.
c.
Pada halaman
33, Penagihan PBB Pintu ke Pintu.
1.
Penggunaan
Konjungsi yang Tidak Tepat.
A.
Judul berita “
Anggito dicecar KPK soal penyelenggaraan haji” halaman 2.
Bentuk tidak
baku
a.
Oleh karenanya, dibutuhkan gerakan keluarga berencana (KB).
b.
Dalam
kenyataannya tidak mungkin,
tentu dibutuhkan peran dari pemerintah untuk mewujudkan pogram KB ini.
Bentuk baku
a.
Oleh karena itu, dibutuhkan gerakan keluarga berencana (KB).
b.
Pada kenyataannya tidak mungkin, tentu dibutuhkan peran dari pemerintah
untuk mewujudkan program KB ini.
1.
Kalimat Yang
Tidak Logis
A.
Judul berita
“Dijanjikan Mobil Baru, Uang Raib Rp 80 juta, halaman 31
Bentuk tidak
baku
a.
Dengan perasaan
percaya dan berharap Idul Fitri dengan mobil baru.
b.
Dengan perasaan
percaya dan berharap Idul Fitri mendapat mobil baru.
2.
Penggunaan
Bentuk Superlatif yang Berlebihan.
A.
Judul berita
“Apresiasi Prestasi Nasional, Gubri Berikan Beasiswa” halaman 28.
Bentuk tidak baku
a.
Saya merasa sangat
senang dan bahagia sekali karena berhasil juara 1 dengan mendapatkan
beasiswa yang langsung diserahkan oleh Gubernur Riau.
Bentuk baku
a.
Saya merasa senang
sekali karena berhasil juara 1 dengan mendapatkan beasiswa yang langsung
diserahkan oleh Gubernur Riau.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati,
Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar