ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI
PADA BUNGKUS MAKANAN
PADA BUNGKUS MAKANAN
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)
Menurut
Dahlan (2006:1) “ Fonetik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari
bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat fingsinya sebagai pembeda makna.” Sedangkan menurut
Muslich (2008:1) “Fonologi merupakan kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar.”
Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah
cabang ilmu bahasa yang mengkaji atau mempelajari tentanag bunyi bahasa yang
diujarkan oleh manusia.
Dari
sudut pandang tentang bunyi ujar, fonologi mempunyai dua cabang kajian, yaitu
(1) fonetik dan (2) fonemik. Fonetik menurut Muslich (2008:2) merupakan
bunyi-bunyi ujar yang dipandang sebagai media bahasa semata, tak ubahnya
seperti benda atau zat. Sedangkan fonemik menurut Muslich (2008:2) merupakan
fonologi yang memandang bunyi-bunyi ujar itu sebagai bagian dari system bahasa.
Di dalam cabang kajian fonologi ini terkadang terdapat banyak kesalahan
berbahasa baik dari segi fonetiknya maupun dari segi fonemik. Contohnya saja
kesalahan berbahasa yang terjadi pada bungkus makanan.
Pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada pada orang yang
menggunakan bahasa yang bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakan. Banyaknya
kesalahan bahasa pada bungkus makanan dewasa ini dipengaruhi oleh
perkembangan-perkembangan bahasa gaul atau bahasa prokem yang sudah marak
digunakan dikalangan masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja. Kurangnya pemahaman
pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya juga menjadi penyebab terjadinya
kesalahan berbahasa tersebut.
Pada kesempatan ini saya akan menganalisis kesalahan berbahasa
tataran fonologi pada bungkus makanan, seperti berikut ini:
A. Penambahan Fonem
Istilah fonem menurut Dahlan (2006:181) didefinisikan sebagai “Satuan
bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi
untuk membedakan makna.” Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada
bungkus makanan yang akan dijelaskan di bawah ini mencakup 1) penambahan fonem,
dan 2) pengurangan fonem.
a. Penambahan Fonem Vokal dan Konsonan
Pada
kemasan kaleng salah satu produk susu di bawah ini terjadi penambahan fonem /a/
menjadi Enaak yang seharusnya Enak.
Kata Enak itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:371) bermakna a
1. Sedap, lezat (tt rasa): Kue ini-rasanya; 2. Sehat atau segar (tt
kondisi badan); 3. Pada hari ini kondisi badan saya kurang-; 3. Nikmat
atu menyenangkan; (tt perasaan , suasana, dsb); nyaman; setelah mandi dengan
air hangat, badan terasa -; 4. Cak pulas; lelap (tt tidur); pada malam
itu, tidurnya – sekali;.
Kata
Kedelai pada kemasan makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /e/
menjadi kedele. Kata kedele itu sendiri berdasarkan
Depdiknas (2008:647) bermakna kedelai. Kata kedele ini berasal dari bahasa
daerah, yaitu bahasa Jawa. Kesalahan berbahasa pada kata kedelai ini terjadi
karena adanya pengaruh bahasa daerah yang digunakan. Sedeangkan kata kedelai
itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:647) bermakna n 1. Tumbuhan
kacang-kacangan yang dibudidayakan sebagai tanaman pangan, berbuah kecil-kecil,
berwarna hitam atau kuning keputih-putihan, (biasanya untuk bahan membuat tahu,
tempe, susu dan sebagainya) daunnya agak kasar dan berbulu halus; Glycine
max; 2. Biji kedelai.
Penulisan kata kedele
yang benar adalah Kedelai.
Pada
kemasan bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /u/ kata Salut
menjadi saluut.
Kesalahan
berbahasa ini sering sekali terjadi karena pengaruh bahasa gaul. Kata salut itu
sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:1211) bermakna n 1. Sampul; sarung; pembungkus;
selongsong; - giginya dari emas; wadah pelindung; - tinta salut untuk
tinta yang diisikan diperanti pencetak dsb;
Menyalut v bermakna melapis; menyampul; membungkus: ia – keris
pusaka itu dengan kain putih;
Menyaluti v member lapisan; melapisi;
Penyalut n sesuatu yang digunakan untuk menyalut;
Penyalutan n 1. Proses, cara, perbuatan menyalut; 2. Kom perekatan plastik
pada lembar kertas (seperti pada kartu mahasiswa, kartu tanda penduduk) sebagai
lapisan pelindung;
Salutan n hasil menyalut; - lembut bahan ( tekstil, lapisan, dsb)
untuk melapisi jok kursi dsb;
Tersalut v telah disaluti;
Bersalut v berlapis (bagian luar); bersampul; bersarung; berbungkus:
kini tubuhnya tinggal tulang ~ kulit, giginya ~ emas
Salut n hormat; penghormatan: kita member ~ kpd para petani
yang telah menyumbangkan padi mereka untuk rakyat Afrika yang kelaparan;
Pada kemasan makanan Gery Saluut
Donat dibawah ini kata salut dapat diartikan sebagai coklat yang menyampul,
melapisi atau membungkus donat.
Pada
kemasan makanan di bawah ini terjadi kesalahan bahasa serius menjadi ciyus.
Kata ciyus berawal dari kata dasar serius yang kemudian
diubah strukturnya karena adanya pengaruh bahasa gaul atau bahasa prokem.
Dewasa ini kata ciyus sering kita dengar dan digunakan dalam bahasa
pergaulan terutama sekali dikalangan anak
remaja.
Berdasarkan
Depdiknas (2008:1288) serius bermakna a 1. Sungguh-sungguh; ia
berbicara-, tidak bergurau; ia sebenarnya- mencintai gadis itu; 2. Gawat
genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat dsb yang mungkin terjadi):
situasi (penyakit, kesulitan, kesalahan,
dsb) yang- :
Menyeriusi v membuat jadi serius:
wartawan ibu kota mencatat bahwa Presiden mulai ~ pemberantasan
korupsi;
Keseriusan v kesungguhan: untuk sekali ini aku meminta ~ mu
Kata ciyus pada kemasan
permen di bawah ini dapat diartikan sebagai pernyataan yang menyatakan sungguh-sungguh.
Pada
bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan berbahasa pada kata sedap
menjadi sedep dan kata pedas
menjadi pedes. Kedua kata ini yaitu, kata pedes dan kata sedep
sebenarnya berasal dari bahasa daerah yang bermakna sedap atau enak dan pedas.
Berdasarkan
Depdiknas (2008:1237) sedap bermakna a 1. Enak (nyaman, senang)
tentang perasaan pada umumnya: bersih, rapi, dan – dipandang mata; lagunya
tidak – didengar; tidak- hatinya- 2. Harum: - baunya; 3. Lezat: masakan
yang dihidangkan- sekali; dahulu pahit kemudian, pb bersenang-senang dahulu,
akhirnya mendapat kesusahan;
Hati merasa
senang dan enak (nyaman dsb) ; malam tumbuhan terasa berumpun, berdaun banyak,
berbentuk pedang, tinggi kira-kira 30 cm, bunganya berwarna putih, bersusun
baunya harum ( terutama pada wakyu malam); polianthes tuberose;
Menyedapkan v menjadikan sedap : kata-katanya sangat tidak , daun
pandan wangi biasanya untuk masakan;
~ mata (sesuatu
yang) enak dipandang, dilihat, dsb;
Penyedap n bumbu yang membuat atau menimbulkan rasa sedap;
Sedapan n sedap-sedapan;
Sedap-sedapan n makanan(penganan) yang enak-enak;
Kesedapan n perihal sedap;
kenyamanan; kesenangan
Jadi kata sedap
pada bungkus makanan Oops Hotsa di bawah ini bermakna pernyataan yang menyatakan
rasa sedap terhadap makanan yang disajikan.
Kemudian,
kata pedes yang seharusnya disebut pedas berdasarkan Depdiknas
(2008:1035) bermakna n 1. Rasa seperti rasa cabai (merica dan
sebagainya): - sambal ini sam dengan- cabai; 2. a terasa
seperti cabai atau merica; 3. Aki tajam atau keras (tt kritik dan sebagainya);
menyakitkan hati (tt perkataan dan sebagainya) tulisan-tulisannya sangat-;
belum tahu di- lada, pb belum berpengalaman;
Memedaskan v menjadikan pedas; ~ hati ki menyakitkan hati perkataan
yang diucapkannya ~ hati saya;
Kepedasan 1. n perihal rasa pedas; 2. a merasa sangat
pedas;
Pada
bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan berbahasa pada kata terasa menjadi
krazzaa dan terjadi penambahan fonem /a/.Di dalam KBBI kata Krazzaa
tidak memiliki makna. Sedangkan kata terasa berdasarkan Depdiknas
(2008:1145) bermakna v dapat dirasa(i); sudah dirasa(i); berasa dengan
tiba-tiba: tekanan ekonomi makin ~ dimana-mana. Kata terasa merupakan
afiksasi dari prefiks Te- dan kata dasar rasa. Rasa berasarkan Depdiknas
(2008: 1145) bermakna n 1. Tanggapan indra terhadap rangsangan
saraf seperti manis, pahit, masam terhadap indra pengecap, atau panas dingin
nyeri, terhadap indra perasa); 2. Apa yang dialami oleh badan: - pedih
dan nyeri di perut merupakan gejala sakit lambung; 3. Sifat rasa
suatu benda: gula-nya manis: 4. Tanggapan hati terhadap sesuatu
(indra):-- sedih (bimbang, takut): 5. Pendapat (pertimbangan) mengenai
baik atau buruk, salah atau benar;--adil;
--tak mengapa
hidung dikeluani, pb orang yang
kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah
juga;
-- hati perasaan dalam hati;,
-- komunitas antar realitas pada masyarakat kampong yang menganggap diri mereka
sebagai kesatuan dan hidup begitu dekat satu sama lain sehingga mereka hampir
tidak dapat menghindar dari fungsi kesatuan;
Pada
bungkus makanan di bawah ini terdapat kesalahan berbahasa pada kata semangat
menjadi cemungud dan terjadi penambahan fonem /c/. Kata semangat berdasarkan
Depdiknas (2008: 1258) bermakna n 1. Roh kehidupan yang menjiwai
segala makhluk, baik hidup maupun mati (menurut kepercayaan orang dulu dapat
member kekuatan): seorang dukun di desanya dapat memanggil --; 2.
Seluruh kehidupan batin manusia:-- budak dan—pengemis harus kita berantas
sampai ke akar-akarnya ; 3. Isi dan maksud yang tersirat dalam kalimat
(perbuatan, perjanjian dsb) bertentangan dengan keadaan atau suasana batin;-- rakyat
makin berkobar setelah mendengar pidato itu; pasukan kita yang menjaga
perbatasan tetap baik; 5. Perasaan hati; terpengaruh oleh-
kedaerahan; 6. Nafsu (kemauan, gairah untuk bekerja, berjuang dsb):
hendaknya diusahakan supaya—bekerja para pegawai negeri jangan luntur,
jatuh, hilang keberanian, cabar hati, kecut hati, keras, giat bergairah,
bertenaga, kuat, bertuah kurang (lemah tidak bergairah);
Jadi,
kata semangat pada bungkus permen di bawah ini bermakna pernyataan yang
menyatakan untuk bersemangat.
Pada
bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan bahasa pada kata habis
menjadi abizz dan terjadi penambahan fonem /z/. Karena adanya pengaruh
bahasa gaul atau bahasa prokem yang semakin berkembang.pada kata abizz
juga terjadi pengurangan fonem /h/. Kata habis sendiri berdasarkan
Depdiknas (2008:471) bermakna 1. v tidak ada yang tinggal lagi
(karena sudah digunakan, dibagikan, dimakan, dsb), tidak bersisa: 2.
Selesai : pertunjukan sudah hamper;-- 3. v tamat; bacalah buku
itu sampai;--4. v sudah sampai pada batas waktu yang ditentukan. 5.
v keluar biaya; 6. P sesudah setelah; 7. Adv
kalau begitu (tidak begitu); maka. 8. n akhir.
Sedangkan
kata Cute sendiri merupakan bahasa asing atau bahasa inggris, menurut Rony K & Halim (2001:60) Cute
bermakna inf tangkas, mungil, manis.
Jadi, kata cute abizz pada
bungus permen di bawah ini bermakna mungil atau manis habis.
Pada
bungkus permen di bawah ini terjadi penambahan fonem /e/ menjadi bangeet.
Kata banget sendiri merupakan kata dari bahasa gaul atau prokem. Bahasa
gaul atau bahasa prokem adalah bahasa yang pada awalnya digunkan oleh preman
sebagai bahasa kunci mereka atau bahasa rahasia.Pada pertengahan 80-an bahasa
gaul sering digunakan oleh para selebritis-selebritis tanah air dalam
menyiarkan tayangannya.
Kata
banget merupakan plesetan dari kata dasar sangat. Berdasarkan
Depdiknas (2008:1220) yang bermakna adv 1. Terlebih-lebih (halnya, keadaannya, dsb): rumahnya- jauh
dari sini; amat; terlalu:2. Payah(tt penyakit) teruk: penyakitnya
bertambah--.3. sungguh-sungguh: bapak diminta dengan- supaya datang di
kantor hari ini.Kata sorry pada bungkus permen di bawah ini pula menurut Rony
K & Halim (2001:240) bermakna maaf, menyesal. Seharusnya kata sorry
tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi maaf. Jadi, kata sorry
bangeet pada bungkus permen di bawah ini bermakna pernyataan maaf yang
terlebih-lebih.
Pada bungkus permen di bawah ini terjadi penambahan fonem /c/ dan
/h/, Ni menjadi Nich.Kata ni merupakan singkatan dari kata
dasar ini. Berdasarkan Depdiknas (2008:537) bermakna pron kata
petunjuk terhadap sesuatu yang letaknya tidak jauh dari pembicaraan, dan kata ye
berkata dasarkan ya yang bermakna p 1. Kata untuk
menunjukkan setuju (membenarkan dsb); ia; baiklah, saya datang nanti sore; 2.
Kata untuk memastikan, menegaskan dalam bertanya (…bukan); kemudia makna kata
ya yang ke dua adalah p 1. (kata seru seperti) hai.2. kata
untuk menyahut panggilan;saya.
Jadi, kata usaha nich ye pada bungkus permen di bawah ini bermakna
pernyataan tentang yang sedang mengusahakan sesuatu.
Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /q/,
seharusnya ditulis ketela.
Kata ketela sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:689)
bermakna n 1. Tanaman berumbi, daunnya untuk sayur, umbinya biasa
dapat dimakan; 2. Ubi jalar; --gantung dalam bahasa Jawa papaya;
kates;betik; Carica papaya;--gendruwo dalam bahasa jawa
ubi kayu yang besar-bbesar, batangnya bercabang-cabang; pohon ubi kayu; Manihot
utilissima;-- rambat ubi jalar; Ipomoea batatas. Bentuk baku kata Qtela
adalah ketela. Jadi kata ketela pada bungkus makanan di bawah
ini bermakna tanaman berumbi atau ubi jalar.
Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /i/ dan
/n/.Coba menjadi cobain. Kata cobain termasuk kesalahan berbahasa
yang terjadi karena penggunaan afiks yang kurang tepat coba + in,
seharusnya coba + lah gabungan
antara kata dasar coba dengan partikel lah-. Berdasarkan
Depdiknas (2008:271) kata dasar coba bermakna 1. v silakan;
sudilah; tolong (untuk menghaluskan suruhan atau ajakan):- lihat kalau-kalau
ia ada di rumah; 2. p kata afektif untuk mengungkapkan
perasaan jengkel dsb: anadainya; jika:-- tidak kutolong, celaka engkau;
- dan ralat Man kebiasaan mengatasi persoalan atau usaha mencapai hasil
dengan cara mencoba- coba atau untung-untungan. Sedangkan partikel lah
berdasarkan Depdiknas (2008:771) bermakna 1. Bentuk terikat yang
digunakan untuk menekankan makna kata yang di depannya. 2. Adv kp
telah: hari—larut senja. 3. P cak kata seru untuk member tekanan atau
menyungguhkan: itu orangnya, katanya sambil menunjuk seseorang yang baru
datang. Sedangkan kata coba dan in, in di dalam KBBI tidak
memiliki makna. Kata cobain berasal dari kata daerah.
Jadi, kata cobain pada bungkus makanan di bawah ini bermakna
pernyataan yang menyatakan seruan mencoba makanan tersebut. Bentuk baku dari
kata cobain adalah cobalah.
Pada
bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /h/ Tempe menjadi Tempeh.
Kesalahan berbahasa ini juga terjadi karena adanya pengaruh ujaran bahasa
daerah. Apa yang diujarkan itu yang dituliskan.Kata tempeh sendiri di
dalam KBBI tidak memiliki makna sebuah makanan, kata tempe berdasarkan
Depdiknas (2008:1433) bermakna n makanan untuk lauk nasi, dibuat dari
kedelai dsb yang diberi ragi; saya makan pagi dgn – goreng. Jadi kata tempeh
pada bungkus makanan di bawah ini bentuk abakunya adalah tempe yang
bermakna makanan yang terbuat dari kacang kedelai.
Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penghilangan fonem /r/
kata segar menjadi sega. Kata segar sendiri berdasarkan
Depdiknas (2008:1241) bermakna a 1. Berasa nyaman dan ringan (tt
perasaan badan); 2. Merasa nyaman (tt udara); 3. Nyaman dan sehat (tt kesehatan
badan); 4. Baik tumbuhnya (tt tumbuhan dan sebagainya, dipakai juga
dalam arti kiasan): tanaman kebunnya selalu—karena ia rajin menyiramnyi;
5. Masih baru; tidak layu (tt sayuran dsb, dipakai juga dalam arti
kiasan): warung itu menjual sayur-sayuran yang masih--;
Bugar 1.
Sehat benar-benar; 2. Masih baru benar; 3. Masih sehat dan
kuat;-- pugar segar bugar; menyegarkan v menjadi segar
(nyaman, sehat, kuat, dsb): minuman sari buah~badan; rekreasi ~ pikiran;
penyegar n sesuatu yang menyegarka; penyegaran n
proses, cara, perbuatan menyegarkan; mempersegar v membuat lebih
segar dari semula; kesegaran n keadaan (hal, sifat, dsb) segar; kenyamanan, kesehatan.
Pada kemasan air mineral di bawah ini bentuk baku dari kata sega adalah segar.
Artinya air mineral yang menyegarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar