Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI
PADA BUNGKUS MAKANAN
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)
Menurut Dahlan (2006:1) “ Fonetik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat fingsinya sebagai pembeda makna.” Sedangkan menurut Muslich (2008:1) “Fonologi merupakan kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar.” Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji atau mempelajari tentanag bunyi bahasa yang diujarkan oleh manusia.
Dari sudut pandang tentang bunyi ujar, fonologi mempunyai dua cabang kajian, yaitu (1) fonetik dan (2) fonemik. Fonetik menurut Muslich (2008:2) merupakan bunyi-bunyi ujar yang dipandang sebagai media bahasa semata, tak ubahnya seperti benda atau zat. Sedangkan fonemik menurut Muslich (2008:2) merupakan fonologi yang memandang bunyi-bunyi ujar itu sebagai bagian dari system bahasa. Di dalam cabang kajian fonologi ini terkadang terdapat banyak kesalahan berbahasa baik dari segi fonetiknya maupun dari segi fonemik. Contohnya saja kesalahan berbahasa yang terjadi pada bungkus makanan.
Pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada pada orang yang menggunakan bahasa yang bersangkutan bukan pada bahasa yang digunakan. Banyaknya kesalahan bahasa pada bungkus makanan dewasa ini dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan bahasa gaul atau bahasa prokem yang sudah marak digunakan dikalangan masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja. Kurangnya pemahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya juga menjadi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa tersebut.
Pada kesempatan ini saya akan menganalisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus makanan, seperti berikut ini:      
A.    Penambahan Fonem
Istilah fonem menurut Dahlan (2006:181) didefinisikan sebagai “Satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna.” Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus makanan yang akan dijelaskan di bawah ini mencakup 1) penambahan fonem, dan 2) pengurangan fonem.
a.       Penambahan Fonem Vokal dan Konsonan

Pada kemasan kaleng salah satu produk susu di bawah ini terjadi penambahan fonem /a/ menjadi Enaak  yang seharusnya Enak. Kata Enak itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:371) bermakna a 1. Sedap, lezat (tt rasa): Kue ini-rasanya; 2. Sehat atau segar (tt kondisi badan); 3. Pada hari ini kondisi badan saya kurang-; 3. Nikmat atu menyenangkan; (tt perasaan , suasana, dsb); nyaman; setelah mandi dengan air hangat, badan terasa -; 4. Cak pulas; lelap (tt tidur); pada malam itu, tidurnya – sekali;.



Kata Kedelai pada kemasan makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /e/ menjadi kedele. Kata kedele itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:647) bermakna kedelai. Kata kedele ini berasal dari bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa. Kesalahan berbahasa pada kata kedelai ini terjadi karena adanya pengaruh bahasa daerah yang digunakan. Sedeangkan kata kedelai itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:647) bermakna n 1. Tumbuhan kacang-kacangan yang dibudidayakan sebagai tanaman pangan, berbuah kecil-kecil, berwarna hitam atau kuning keputih-putihan, (biasanya untuk bahan membuat tahu, tempe, susu dan sebagainya) daunnya agak kasar dan berbulu halus; Glycine max; 2. Biji kedelai.

Penulisan kata kedele yang benar adalah Kedelai.

 


Pada kemasan bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /u/ kata Salut menjadi saluut.
Kesalahan berbahasa ini sering sekali terjadi karena pengaruh bahasa gaul. Kata salut itu sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:1211) bermakna n 1. Sampul; sarung; pembungkus; selongsong; - giginya dari emas; wadah pelindung; - tinta salut untuk tinta yang diisikan diperanti pencetak dsb;
Menyalut v bermakna melapis; menyampul; membungkus: ia – keris pusaka itu dengan kain putih;
Menyaluti v member lapisan; melapisi;
Penyalut n sesuatu yang digunakan untuk menyalut;
Penyalutan n 1. Proses, cara, perbuatan menyalut; 2. Kom perekatan plastik pada lembar kertas (seperti pada kartu mahasiswa, kartu tanda penduduk) sebagai lapisan pelindung;
Salutan n hasil menyalut; - lembut bahan ( tekstil, lapisan, dsb) untuk melapisi jok kursi dsb;
Tersalut v telah disaluti;
Bersalut v berlapis (bagian luar); bersampul; bersarung; berbungkus: kini tubuhnya tinggal tulang ~ kulit, giginya ~ emas
Salut n hormat; penghormatan: kita member ~ kpd para petani yang telah menyumbangkan padi mereka untuk rakyat Afrika yang kelaparan;
Pada kemasan makanan Gery Saluut Donat dibawah ini kata salut dapat diartikan sebagai coklat yang menyampul, melapisi atau membungkus donat.



Pada kemasan makanan di bawah ini terjadi kesalahan bahasa serius menjadi ciyus. Kata ciyus berawal dari kata dasar serius yang kemudian diubah strukturnya karena adanya pengaruh bahasa gaul atau bahasa prokem. Dewasa ini kata ciyus sering kita dengar dan digunakan dalam bahasa pergaulan terutama sekali dikalangan anak  remaja.
Berdasarkan Depdiknas (2008:1288) serius bermakna a 1. Sungguh-sungguh; ia berbicara-, tidak bergurau; ia sebenarnya- mencintai gadis itu; 2. Gawat genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat dsb yang mungkin terjadi): situasi  (penyakit, kesulitan, kesalahan, dsb) yang- :
Menyeriusi v membuat jadi serius:  wartawan ibu kota mencatat bahwa Presiden mulai ~ pemberantasan korupsi;
Keseriusan v kesungguhan: untuk sekali ini aku meminta ~ mu
Kata ciyus pada kemasan permen di bawah ini dapat diartikan sebagai pernyataan yang menyatakan sungguh-sungguh.




Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan berbahasa pada kata sedap menjadi sedep dan kata  pedas menjadi pedes. Kedua kata ini yaitu, kata pedes dan kata sedep sebenarnya berasal dari bahasa daerah yang bermakna sedap atau enak dan pedas.
Berdasarkan Depdiknas (2008:1237) sedap bermakna a 1. Enak (nyaman, senang) tentang perasaan pada umumnya: bersih, rapi, dan – dipandang mata; lagunya tidak – didengar; tidak- hatinya- 2. Harum: - baunya; 3. Lezat: masakan yang dihidangkan- sekali; dahulu pahit kemudian, pb bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan;
Hati merasa senang dan enak (nyaman dsb) ; malam tumbuhan terasa berumpun, berdaun banyak, berbentuk pedang, tinggi kira-kira 30 cm, bunganya berwarna putih, bersusun baunya harum ( terutama pada wakyu malam); polianthes tuberose;
Menyedapkan v menjadikan sedap : kata-katanya sangat tidak , daun pandan wangi biasanya untuk masakan;
~ mata (sesuatu yang) enak dipandang, dilihat, dsb;
Penyedap n bumbu yang membuat atau menimbulkan rasa sedap;
Sedapan n sedap-sedapan;
Sedap-sedapan n makanan(penganan) yang enak-enak;
Kesedapan n perihal sedap; kenyamanan; kesenangan
Jadi kata sedap pada bungkus makanan Oops Hotsa di bawah ini bermakna pernyataan yang menyatakan rasa sedap terhadap makanan yang disajikan.
Kemudian, kata pedes yang seharusnya disebut pedas berdasarkan Depdiknas (2008:1035) bermakna n 1. Rasa seperti rasa cabai (merica dan sebagainya): - sambal ini sam dengan- cabai; 2. a terasa seperti cabai atau merica; 3. Aki tajam atau keras (tt kritik dan sebagainya); menyakitkan hati (tt perkataan dan sebagainya) tulisan-tulisannya sangat-; belum tahu di- lada, pb belum berpengalaman;
Memedaskan v menjadikan pedas; ~ hati ki menyakitkan hati perkataan yang diucapkannya ~ hati saya;
Kepedasan 1. n perihal rasa pedas; 2. a merasa sangat pedas;

 




Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan berbahasa pada kata terasa menjadi krazzaa dan terjadi penambahan fonem /a/.Di dalam KBBI kata Krazzaa tidak memiliki makna. Sedangkan kata terasa berdasarkan Depdiknas (2008:1145) bermakna v dapat dirasa(i); sudah dirasa(i); berasa dengan tiba-tiba: tekanan ekonomi makin ~ dimana-mana. Kata terasa merupakan afiksasi dari prefiks Te- dan kata dasar rasa. Rasa berasarkan Depdiknas (2008: 1145) bermakna n 1. Tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seperti manis, pahit, masam terhadap indra pengecap, atau panas dingin nyeri, terhadap indra perasa); 2. Apa yang dialami oleh badan: - pedih dan nyeri di perut merupakan gejala sakit lambung; 3. Sifat rasa suatu benda: gula-nya manis: 4. Tanggapan hati terhadap sesuatu (indra):-- sedih (bimbang, takut): 5. Pendapat (pertimbangan) mengenai baik atau buruk, salah atau benar;--adil;
--tak mengapa hidung dikeluani, pb orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga;
-- hati perasaan dalam hati;, -- komunitas antar realitas pada masyarakat kampong yang menganggap diri mereka sebagai kesatuan dan hidup begitu dekat satu sama lain sehingga mereka hampir tidak dapat menghindar dari fungsi kesatuan;
 


Pada bungkus makanan di bawah ini terdapat kesalahan berbahasa pada kata semangat menjadi cemungud dan terjadi penambahan fonem /c/. Kata semangat berdasarkan Depdiknas (2008: 1258) bermakna n 1. Roh kehidupan yang menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati (menurut kepercayaan orang dulu dapat member kekuatan): seorang dukun di desanya dapat memanggil --; 2. Seluruh kehidupan batin manusia:-- budak dan—pengemis harus kita berantas sampai ke akar-akarnya ; 3. Isi dan maksud yang tersirat dalam kalimat (perbuatan, perjanjian dsb) bertentangan dengan keadaan atau suasana batin;-- rakyat makin berkobar setelah mendengar pidato itu; pasukan kita yang menjaga perbatasan tetap baik; 5. Perasaan hati; terpengaruh oleh- kedaerahan; 6. Nafsu (kemauan, gairah untuk bekerja, berjuang dsb): hendaknya diusahakan supaya—bekerja para pegawai negeri jangan luntur, jatuh, hilang keberanian, cabar hati, kecut hati, keras, giat bergairah, bertenaga, kuat, bertuah kurang (lemah tidak bergairah);
Jadi, kata semangat pada bungkus permen di bawah ini bermakna pernyataan yang menyatakan untuk bersemangat.



Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi kesalahan bahasa pada kata habis menjadi abizz dan terjadi penambahan fonem /z/. Karena adanya pengaruh bahasa gaul atau bahasa prokem yang semakin berkembang.pada kata abizz juga terjadi pengurangan fonem /h/. Kata habis sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:471) bermakna 1. v tidak ada yang tinggal lagi (karena sudah digunakan, dibagikan, dimakan, dsb), tidak bersisa: 2. Selesai : pertunjukan sudah hamper;-- 3. v tamat; bacalah buku itu sampai;--4. v sudah sampai pada batas waktu yang ditentukan. 5. v keluar biaya; 6. P sesudah setelah; 7. Adv kalau begitu (tidak begitu); maka. 8. n akhir.
Sedangkan kata Cute sendiri merupakan bahasa asing atau bahasa inggris,  menurut Rony K & Halim (2001:60) Cute bermakna inf tangkas, mungil, manis.
Jadi, kata cute abizz pada bungus permen di bawah ini bermakna mungil atau manis habis.
 



Pada bungkus permen di bawah ini terjadi penambahan fonem /e/ menjadi bangeet. Kata banget sendiri merupakan kata dari bahasa gaul atau prokem. Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah bahasa yang pada awalnya digunkan oleh preman sebagai bahasa kunci mereka atau bahasa rahasia.Pada pertengahan 80-an bahasa gaul sering digunakan oleh para selebritis-selebritis tanah air dalam menyiarkan tayangannya.
Kata banget merupakan plesetan dari kata dasar sangat. Berdasarkan Depdiknas (2008:1220) yang bermakna adv 1. Terlebih-lebih  (halnya, keadaannya, dsb): rumahnya- jauh dari sini; amat; terlalu:2. Payah(tt penyakit) teruk: penyakitnya bertambah--.3. sungguh-sungguh: bapak diminta dengan- supaya datang di kantor hari ini.Kata sorry pada bungkus permen di bawah ini pula menurut Rony K & Halim (2001:240) bermakna maaf, menyesal. Seharusnya kata sorry tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi maaf. Jadi, kata sorry bangeet pada bungkus permen di bawah ini bermakna pernyataan maaf yang terlebih-lebih.



Pada bungkus permen di bawah ini terjadi penambahan fonem /c/ dan /h/, Ni menjadi Nich.Kata ni merupakan singkatan dari kata dasar ini. Berdasarkan Depdiknas (2008:537) bermakna pron kata petunjuk terhadap sesuatu yang letaknya tidak jauh dari pembicaraan, dan kata ye berkata dasarkan ya yang bermakna p 1. Kata untuk menunjukkan setuju (membenarkan dsb); ia; baiklah, saya datang nanti sore; 2. Kata untuk memastikan, menegaskan dalam bertanya (…bukan); kemudia makna kata ya yang ke dua adalah p 1. (kata seru seperti) hai.2. kata untuk menyahut panggilan;saya.
Jadi, kata usaha nich ye pada bungkus permen di bawah ini bermakna pernyataan tentang yang sedang mengusahakan sesuatu.



Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /q/, seharusnya ditulis ketela.
Kata ketela sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:689) bermakna n 1. Tanaman berumbi, daunnya untuk sayur, umbinya biasa dapat dimakan; 2. Ubi jalar; --gantung dalam bahasa Jawa papaya; kates;betik; Carica papaya;--gendruwo dalam bahasa jawa ubi kayu yang besar-bbesar, batangnya bercabang-cabang; pohon ubi kayu; Manihot utilissima;-- rambat ubi jalar; Ipomoea batatas. Bentuk baku kata Qtela adalah ketela. Jadi kata ketela pada bungkus makanan di bawah ini bermakna tanaman berumbi atau ubi jalar.




Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /i/ dan /n/.Coba menjadi cobain. Kata cobain termasuk kesalahan berbahasa yang terjadi karena penggunaan afiks yang kurang tepat coba + in, seharusnya coba + lah  gabungan antara kata dasar coba dengan partikel lah-. Berdasarkan Depdiknas (2008:271) kata dasar coba bermakna 1. v silakan; sudilah; tolong (untuk menghaluskan suruhan atau ajakan):- lihat kalau-kalau ia ada di rumah; 2. p kata afektif untuk mengungkapkan perasaan jengkel dsb: anadainya; jika:-- tidak kutolong, celaka engkau; - dan ralat Man kebiasaan mengatasi persoalan atau usaha mencapai hasil dengan cara mencoba- coba atau untung-untungan. Sedangkan partikel lah berdasarkan Depdiknas (2008:771) bermakna 1. Bentuk terikat yang digunakan untuk menekankan makna kata yang di depannya. 2. Adv kp telah: hari—larut senja. 3. P cak kata seru untuk member tekanan atau menyungguhkan: itu orangnya, katanya sambil menunjuk seseorang yang baru datang. Sedangkan kata coba dan in, in di dalam KBBI tidak memiliki makna. Kata cobain berasal dari kata daerah.
Jadi, kata cobain pada bungkus makanan di bawah ini bermakna pernyataan yang menyatakan seruan mencoba makanan tersebut. Bentuk baku dari kata cobain adalah cobalah.

Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penambahan fonem /h/ Tempe menjadi Tempeh. Kesalahan berbahasa ini juga terjadi karena adanya pengaruh ujaran bahasa daerah. Apa yang diujarkan itu yang dituliskan.Kata tempeh sendiri di dalam KBBI tidak memiliki makna sebuah makanan, kata tempe berdasarkan Depdiknas (2008:1433) bermakna n makanan untuk lauk nasi, dibuat dari kedelai dsb yang diberi ragi; saya makan pagi dgn – goreng. Jadi kata tempeh pada bungkus makanan di bawah ini bentuk abakunya adalah tempe yang bermakna makanan yang terbuat dari kacang kedelai.
Pada bungkus makanan di bawah ini terjadi penghilangan fonem /r/ kata segar menjadi sega. Kata segar sendiri berdasarkan Depdiknas (2008:1241) bermakna a 1. Berasa nyaman dan ringan (tt perasaan badan); 2. Merasa nyaman (tt udara); 3. Nyaman dan sehat (tt kesehatan badan); 4. Baik tumbuhnya (tt tumbuhan dan sebagainya, dipakai juga dalam arti kiasan): tanaman kebunnya selalu—karena ia rajin menyiramnyi; 5. Masih baru; tidak layu (tt sayuran dsb, dipakai juga dalam arti kiasan): warung itu menjual sayur-sayuran yang masih--;
Bugar 1. Sehat benar-benar; 2. Masih baru benar; 3. Masih sehat dan kuat;-- pugar segar bugar; menyegarkan v menjadi segar (nyaman, sehat, kuat, dsb): minuman sari buah~badan; rekreasi ~ pikiran; penyegar n sesuatu yang menyegarka; penyegaran n proses, cara, perbuatan menyegarkan; mempersegar v membuat lebih segar dari semula; kesegaran n keadaan (hal, sifat, dsb) segar; kenyamanan, kesehatan. Pada kemasan air mineral di bawah ini bentuk baku dari kata sega adalah segar. Artinya air mineral yang menyegarkan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar