Senin, 10 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO PEMIMPIN



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO MUKHLIS  HASIM  YAHYA “DEMOKRASI INDONESIA RAYA”
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)
Berdasarkan Depdiknas (2008:1071) “ Pidato n 1. Pengungkapan pikiran di bentuk kata-kata yang ditunjukkan kepada orang banyak, 2. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Pada pidato Mukhlis Hasim Yahya tentang “Demokrasi Indonesia Raya”, saya menemukan beberapa kesalahan dalam berbahasa yang akan dijelaskan berikut ini:
1.      Kesalahan berbahasa tataran sintaksis, penggunaan kalimat yang tidak logis

Bentuk tidak baku :
a.       Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama dihari ini.
b.      Berdirilah demokrasi baru lewat baju demokrasi terpimpin ala orde baru.

Bentuk baku :
a.       Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul dihari ini.
b.      Berdirilah demokrasi baru lewat demokrasi terpimpin ala orde baru.

2.      Adanya pengaruh bahasa daerah

Bentuk tidak baku :
a.       Kemudian ini cobak dikembalikan lagi ketengah.
b.      Pancasila gak bisa jadi pancasila

Bentuk baku :
a.       Kemudian ini coba dikembalikan lagi ketengah
b.      Pancasila tidak bisa jadi pancasila

3.      Penggunaan konjungsi yang berlebihan

Bentuk tidak baku :
a.       Ya karena itulah yang ingin dicapai di negeri kita, itulah yang diperjuangkan Soekarno dan teman-teman.
b.      Karena situasional, karena keadaan yang tidak memungkinkan dia mendekat ke ajaran yang sosialisme dan komunisme.

Bentuk baku :
a.       Ya karena itulah yang ingin dicapai di negeri kita dan  yang diperjuangkan Soekarno serta teman-temannya.
b.      Karena situasional dan keadaan yang tidak memungkinkan dia mendekat ke ajaran  sosialisme dan komunisme.
4.      Keslahan dalam koherensi

Bentuk tidak baku :
a.       Karena 32 tahun memimpin akhirnya berubah menjadi presiden otoriter kemudian ini cobak dikembalikan lagi ketengah. Karena kita mendapat anugerah setiap orang mempunyai kedudukan yang sama. Kita harus memberikan lain bukan sekedar demokrasi apa pancasila.

5.      Penggunaan kata tanya yang tidak perlu

Bentuk tidak baku :
a.       Seluruh nilai-nilai ini harus dibangun di bawah bendera demokrasi Indonesia raya, yang apa pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka tunggal ika.

Bentuk baku:
a.       Seluruh nilai-nilai ini harus dibangun di bawah bendera demokrasi Indonnesia raya, yang berdasarkan pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka tunggal ika.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar