Senin, 10 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD PADA LATAR BELAKANG SKIRIPSI SENDRATASIK YANG BERJUDUL PEMBINAAN SENI TARI TRADISI DI SMPN 2 KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)

Berdasarkan Depdiknas (2008:353) ejaan dideinisikan n kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) di bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Berikut ini akan dijelaskan analisis kesalahan berbahasa tataran EYD pada latar belakang skripsi sendratasik yang berjudul pembinaan seni tari tradisi di SMPN 2 Kampar Kabupaten Kampar, diantaranya meliputi:
A.    Kesalahan Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (1972:9), huruf kapital digunakan pada :
a.       Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
b.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
c.       Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan  termasuk kata gantinya.
d.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
e.       Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
f.       Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pertama nama orang.
g.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa
h.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
i.        Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dan nama geografi.
j.        Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
k.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalaha, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk dan yang, yang mana tidak terletak pada posisi awal.
l.        Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.
m.    Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudara, kakak, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa kesalahan penulisan huruf besara atau huruf kapital yang terjadi pada latar belakang skripsi sendratasik, anatara lain:
1.      Kesalahan huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Bentuk tidak baku:
a.        Pendidikan dipahami sebagai “humanisai”,
Sesuai dengan kaidah tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia huruf pertama petikan langsung harus menggunakan huruf besar atau huruf kapital.
Bentuk baku:
a.       Pendidikan dipahami sebagai “Humanisasi”

2.      Kesalahan huruf besar atau huruf kapital dipakai pada pertengahan kalimat.

Bentuk tidak baku :
a.       Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkan potensi Sumber Daya Manusia melalui kegiatan pengajaran.
b.      Usaha dalam memperkuat peratuan Bangsa
c.       Seorang tokoh Pendidikan dari Belgia
d.      Pembinaan tari tradisi  yaitu Tari daerah
e.       Pembinaan Tari Tradisi
f.        Sedangkan sarana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah TV, VCD, Tape Recorder, Kaset.
g.      Yang terdapat dalam Tari Kutang Baghendo
h.      16 orang lebih memperdalam gerakan Tariannya,  Tari Kutang Baghendo, Tari Pasembahan, ari lancing kuning(tari daerah Provinsi Riau)
i.        Dalam konsep pembinaan hal-hal yang perlu diketahui oleh Guru pembinaan

Berdasarkan dengan kaidah tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia yang benar, huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat, huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan  termasuk kata gantinya, huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa, dan sebagainya.
Bentuk baku:
a.       Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.
b.      Usaha dalam memperkuat peratuan bangsa
c.       Seorang tokoh pendidikan dari Belgia
d.      Pembinaan tari tradisi  yaitu tari daerah
e.       Pembinaan tari tradisi
f.        Sedangkan sarana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah TV, VCD, tape recorder, kaset.
g.      Yang terdapat dalam tari kutang baghendo
h.      16 orang lebih memperdalam gerakan tariannya,  tari kutang baghendo, tari pasembahan, tari lancing kuning(tari daerah Provinsi Riau)
i.        Dalam konsep pembinaan hal-hal yang perlu diketahui oleh guru pembinaan

3.      Kesalahan Penulisan Huruf Miring
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (1972:13), huruf miring dipakai untuk:
a.       Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
b.      Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c.       Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Dalam latar belakang skripsi sendratasik, saya menemukan beberapa kesalahan penulisan huruf miring, yaitu:
Bentuk tidak baku:
a.       Tape recorder

Kata tape recorder di sini seharusnya di cetak miring atau ditulis miring karena termasuk dalam istilah asing.

Bentuk baku:
a.      Tape recorder

4.      Kesalahan Penulisan Lambing Bilangan
Yaitu, pada kesalahan penulisan lambing bilangan yang dapat menyatakan satu atau dua kata yang ditulis dengan angka dan kesalahan penulisan lambing bilangan yang menyatakan beberapa perincian atau pemaparan ditulis dengan huruf.

Bentuk tidak baku:
a.       Sedangkan kelas VIII dan IX yang berjumlah 16 orang lebih memperdalam gerakan tariannya
b.      Ia mengemukakan 22 macam minat yang diantaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar

Bentuk baku:
a.      Sedangkan kelas VIII dan IX yang berjumlah enam belas orang lebih memperdalam gerakan tariannya
b.      Ia mengemukakan dua puluh dua macam minat yang diantaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar

5.      Kesalahan Penulisan Unsur Serapan
Menurut Setyawati (2010:179) “Berdasarkan integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan atas: (i) unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia (unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pelafalannya masih mengikuti cara asing) dan (ii) unsur asing yang pelafalannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia).

Bentuk tidak baku:
a.      Formil
b.      Tekhnologi

kata-kata asing di atas yang sesuai dengan kaidah tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia adalah:

bentuk baku:
a.       Formal, yang berdasarkan Depdiknas (2008:396) bermakna a 1. Sesuai dengan peraturan yang sah, menurut adat kebiasaan yang berlaku, 2. Resmi.

b.      Teknologi, yang berdasarkan Depdiknas (2008:1422) bermakna n 1. Metode metode ilmiah untuk mencapai tujuanpraktis, ilmu pengetahuan terapan, 2. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

6.      Kesalahan penulisan tanda koma (,)
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (1972:22), tanda titik digunakan  digunakan pada :
a.       Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
c.       Tanda koma dipakai memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
d.      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
e.       Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
f.       Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
g.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
h.      Tanda koma dipakai diantara nama dan alamat, bagian-bagaian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah, atau negeri yang ditulis berurutan.
i.        Tanda koma dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
j.        Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
k.      Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yanag mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
l.        Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.
m.    Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
n.      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.

Pada latar belakang skripsi sendratasik dengan judul Pembinaan Seni Tari Di SMPN 2 Kampar Kabupaten Kampar, terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan tanda koma, yaitu:
1.      Penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Bentuk tidak baku:
a.       Hampir setiap lembaga pendidikan di Riau dari TK, SD, SMP dan SMA.

Bentuk baku:
b.      Hampir setiap lembaga pendidikan di Riau dari TK, SD, SMP, dan SMA.

2.      Penghilangan tanda koma diantara dua klausa dalam kalimat majemuk setara (yang didahului oleh konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan).

Bentuk tidak baku:                                                                         
a.       Sebagai tujuan dari pembangunan dan pengembangan seni budaya Nasional maka perlu diperkenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus

Bentuk baku:
                                                                                                       
a.       Sebagai tujuan dari pembangunan dan pengembangan seni budaya Nasional, maka perlu diperkenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus

3.      Tanda koma yang tidak dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.

Bentuk tidak baku:
a.       Tari yang diajarkan atau dibina pada pembinaan tari tradisi yaitu tari daerah.
b.      Seni tari tradisi yakni mengetahui kemampuan dan mengenal karakter dari masing-masing siswa
c.       Tari tradisi yaitu gerak lenggang

Bentuk baku:
a.       Tari yang diajarkan atau dibina pada pembinaan tari tradisi, yaitu tari daerah.
b.      Seni tari tradisi, yakni mengetahui kemampuan dan mengenal karakter dari masing-masing siswa
c.       Tari tradisi, yaitu gerak lenggang





















DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pamungkas. 1972. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Appolo Lestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar