ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD PADA LATAR BELAKANG SKIRIPSI SENDRATASIK YANG BERJUDUL PEMBINAAN SENI TARI
TRADISI DI SMPN 2 KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
Oleh: Wirda Sari. 5f(126210667)
Berdasarkan Depdiknas (2008:353) ejaan dideinisikan n kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) di bentuk tulisan
(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Berikut ini akan dijelaskan analisis
kesalahan berbahasa tataran EYD pada latar belakang skripsi sendratasik yang
berjudul pembinaan seni tari tradisi di SMPN 2 Kampar Kabupaten Kampar,
diantaranya meliputi:
A.
Kesalahan Penulisan
Huruf Besar atau Huruf Kapital
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (1972:9),
huruf kapital digunakan pada :
a.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
b.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
c.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang
berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
d.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
e.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang.
f.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pertama nama orang.
g.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa
h.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, tahun, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
i.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dan nama geografi.
j.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
k.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku,
majalaha, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti : di,
ke, dari, untuk dan yang, yang mana tidak terletak pada posisi awal.
l.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.
m.
Huruf besar
atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudara, kakak, dan paman yang
dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Berikut ini
akan dijelaskan beberapa kesalahan penulisan huruf besara atau huruf kapital
yang terjadi pada latar belakang skripsi sendratasik, anatara lain:
1.
Kesalahan huruf
besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Bentuk tidak baku:
a.
Pendidikan dipahami sebagai “humanisai”,
Sesuai dengan kaidah tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia huruf
pertama petikan langsung harus menggunakan huruf besar atau huruf kapital.
Bentuk baku:
a.
Pendidikan
dipahami sebagai “Humanisasi”
2.
Kesalahan huruf
besar atau huruf kapital dipakai pada pertengahan kalimat.
Bentuk tidak baku :
a.
Pendidikan
merupakan usaha sadar untuk menumbuhkan potensi Sumber Daya Manusia melalui
kegiatan pengajaran.
b.
Usaha dalam
memperkuat peratuan Bangsa
c.
Seorang tokoh Pendidikan
dari Belgia
d.
Pembinaan tari
tradisi yaitu Tari daerah
e.
Pembinaan Tari
Tradisi
f.
Sedangkan
sarana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah TV, VCD, Tape Recorder,
Kaset.
g.
Yang terdapat
dalam Tari Kutang Baghendo
h.
16 orang lebih
memperdalam gerakan Tariannya, Tari
Kutang Baghendo, Tari Pasembahan, ari lancing kuning(tari daerah
Provinsi Riau)
i.
Dalam konsep
pembinaan hal-hal yang perlu diketahui oleh Guru pembinaan
Berdasarkan dengan kaidah tata bahasa baku dalam bahasa Indonesia
yang benar, huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat, huruf
pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan,
kitab suci, nama Tuhan termasuk kata
gantinya, huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa, dan sebagainya.
Bentuk baku:
a.
Pendidikan
merupakan usaha sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia melalui
kegiatan pengajaran.
b.
Usaha dalam
memperkuat peratuan bangsa
c.
Seorang tokoh pendidikan
dari Belgia
d.
Pembinaan tari
tradisi yaitu tari daerah
e.
Pembinaan tari
tradisi
f.
Sedangkan
sarana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah TV, VCD, tape recorder, kaset.
g.
Yang terdapat
dalam tari kutang baghendo
h.
16 orang lebih
memperdalam gerakan tariannya, tari
kutang baghendo, tari pasembahan, tari lancing kuning(tari daerah
Provinsi Riau)
i.
Dalam konsep
pembinaan hal-hal yang perlu diketahui oleh guru pembinaan
3.
Kesalahan
Penulisan Huruf Miring
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(1972:13), huruf miring dipakai untuk:
a.
Menulis nama
buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
b.
Menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c.
Menuliskan kata
nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Dalam latar belakang skripsi sendratasik, saya menemukan
beberapa kesalahan penulisan huruf miring, yaitu:
Bentuk tidak baku:
a.
Tape recorder
Kata tape recorder di sini seharusnya di cetak miring atau
ditulis miring karena termasuk dalam istilah asing.
Bentuk baku:
a.
Tape recorder
4.
Kesalahan
Penulisan Lambing Bilangan
Yaitu, pada kesalahan penulisan lambing bilangan yang dapat
menyatakan satu atau dua kata yang ditulis dengan angka dan kesalahan penulisan
lambing bilangan yang menyatakan beberapa perincian atau pemaparan ditulis
dengan huruf.
Bentuk tidak baku:
a. Sedangkan kelas VIII dan IX yang berjumlah 16 orang lebih
memperdalam gerakan tariannya
b. Ia mengemukakan 22 macam minat yang diantaranya ialah bahwa anak
memiliki minat terhadap belajar
Bentuk baku:
a.
Sedangkan kelas
VIII dan IX yang berjumlah enam belas orang lebih memperdalam gerakan
tariannya
b.
Ia mengemukakan
dua puluh dua macam minat yang diantaranya ialah bahwa anak memiliki
minat terhadap belajar
5.
Kesalahan
Penulisan Unsur Serapan
Menurut Setyawati (2010:179) “Berdasarkan integrasinya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan atas: (i) unsur yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia (unsur-unsur ini dipakai dalam
konteks bahasa Indonesia, tetapi pelafalannya masih mengikuti cara asing) dan
(ii) unsur asing yang pelafalannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia).
Bentuk tidak baku:
a.
Formil
b.
Tekhnologi
kata-kata asing di atas yang sesuai dengan kaidah tata bahasa baku
dalam bahasa Indonesia adalah:
bentuk baku:
a.
Formal, yang berdasarkan Depdiknas (2008:396) bermakna a 1. Sesuai
dengan peraturan yang sah, menurut adat kebiasaan yang berlaku, 2. Resmi.
b.
Teknologi, yang berdasarkan Depdiknas (2008:1422) bermakna n 1.
Metode metode ilmiah untuk mencapai tujuanpraktis, ilmu pengetahuan terapan, 2.
Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
6.
Kesalahan
penulisan tanda koma (,)
Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(1972:22), tanda titik digunakan
digunakan pada :
a.
Tanda koma
dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.
Tanda koma
dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
c.
Tanda koma
dipakai memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
d.
Tanda koma
tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
e.
Tanda koma
dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat
pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, akan tetapi.
f.
Tanda koma
dipakai dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat
pada awal kalimat.
g.
Tanda koma
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
h.
Tanda koma
dipakai diantara nama dan alamat, bagian-bagaian alamat, tempat dan tanggal,
nama tempat dan wilayah, atau negeri yang ditulis berurutan.
i.
Tanda koma
dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
j.
Tanda koma
dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
k.
Tanda koma
dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yanag mengikutinya, untuk
membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
l.
Tanda koma
dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.
m.
Tanda koma
dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
n.
Tanda koma
tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru,
dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Pada latar belakang skripsi sendratasik dengan judul Pembinaan
Seni Tari Di SMPN 2 Kampar Kabupaten Kampar, terdapat beberapa kesalahan
dalam penulisan tanda koma, yaitu:
1.
Penghilangan
tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Bentuk tidak
baku:
a.
Hampir setiap
lembaga pendidikan di Riau dari TK, SD, SMP dan SMA.
Bentuk baku:
b.
Hampir setiap
lembaga pendidikan di Riau dari TK, SD, SMP, dan SMA.
2.
Penghilangan
tanda koma diantara dua klausa dalam kalimat majemuk setara (yang didahului
oleh konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan).
Bentuk
tidak baku:
a.
Sebagai tujuan
dari pembangunan dan pengembangan seni budaya Nasional maka perlu diperkenalkan
dan ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus
Bentuk baku:
a.
Sebagai tujuan
dari pembangunan dan pengembangan seni budaya Nasional, maka perlu
diperkenalkan dan ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus
3.
Tanda koma yang
tidak dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Bentuk tidak
baku:
a.
Tari yang
diajarkan atau dibina pada pembinaan tari tradisi yaitu tari daerah.
b.
Seni tari
tradisi yakni mengetahui kemampuan dan mengenal karakter dari masing-masing
siswa
c.
Tari tradisi
yaitu gerak lenggang
Bentuk baku:
a.
Tari yang
diajarkan atau dibina pada pembinaan tari tradisi, yaitu tari daerah.
b.
Seni tari
tradisi, yakni mengetahui kemampuan dan mengenal karakter dari masing-masing
siswa
c.
Tari tradisi,
yaitu gerak lenggang
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pamungkas. 1972. Pedoman Umum
Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Appolo Lestari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar